Jumaat, 26 Disember 2014

Rayakan Krismas guna Busana Muslim, muslihat Gereja Dikecam



Islamedia.co -  Ditengah perayaan hari Krismas, puak kristian kembali menganggu emosi umat Islam, hal ini terjadi di majlis perayaan Krismas di Gereja Katolik Santo Servatius Bekasi, Kamis (25/12/2014), mengundang kontroversi. 

Sumber bersamadakwah.net menyebutkan bahwa jemaat laki-laki pada Misa Anak di gereja yang berlokasi di Jati Melati, Pondok Melati itu mengenakan baju koko dan peci dengan lambang salib kecil. Sedangkan jemaat perempuan mengenakan kerudung.

Ketika foto tersebut beredar di media sosial, banyak netizen yang menyatakan keberatan. Pasalnya, foto tersebut dinilai bisa membuat orang salah persepsi mengira ada muslim yang merayakan Natal.

“Usaha memesongkan fakta untuk mengelirukan akidah muslim yang masih lemah,” tulis Cut Bang Rusdi melalui akun facebooknya.

“Usaha Penyebaran Agama kepada yang telah punya Agama, untuk mempengaruhi Aqidah ummat Islam…” komentar Ridwan Amiruddin.

“Inilah namanya perang aqidah, perang idiologi… Hati-hati wahai ummat Islam,….” tegas Azmi As Singkili.

“Kalau spanduk pelarangan mengucapkan Natal di anggap SARA tapi kalau yang beginian dianggap sebuah toleransi atau apalah… sip pah di peu bangai teuh..” tambah Zain Zami.

Sementara dari pihak panitia Misa Anak, mereka berdalih sengaja memakai pakaian tersebut karena temanya adalah adat Betawi.

“Karena kami juga tinggal di tanah Betawi, gereja kita juga gereja Betawi, jadi nuansa sangat kental dengan Betawi,” kata Ketua Panitia acara Misa Anak Anggara seperti dikutip Vivanews.

Lebih jauh Anggara mengatakan, para panitia dan petugas persembahan juga mengenakan kebaya untuk wanita dan baju koko untuk pria.

Vera Angelina, Pembina Iman Anak di Gereja Katolik Santo Servatius Bekasi, menambahkan bahwa dengan mengenakan pakaian kebaya dan koko, umat nasrani bisa lebih mencintai budaya dan keragaman Indonesia, khususnya budaya Betawi.


“Saat ini, khususnya pakaian kebaya, tidak lagi terlihat kuno atau tradisional, melainkan sudah terlihat modern, jadi cantik. Tapi kalau yang buat berbeda terdapat pin lambang salib kecil pada bagian peci,” ujarnya. [Siyasa/bersamadakwah]

Tiada ulasan: